Hari ini, 26/1/2009.. Gerhana Matahari Separa di Malaysia
>> Monday, January 26, 2009
Pada hari ini, 26 Januari 2009, masyarakat Cina menyambut Tahun Baru Cina. Pada tarikh yang sama juga Gerhana Matahari Anulus akan berlaku selama 3 jam 46 minit bermula dari lautan India ke sebelah Barat Indonesia. Ini berlaku apabila Bulan merentas di hadapan Matahari, tetapi tidak menutup Matahari sepenuhnya kerana saiz ketara Bulan adalah lebih kecil daripada Matahari. Oleh itu, Matahari kelihatan seperti cincin yang terang atau anulus di sekeliling luar cakera Bulan. Gerhana Matahari Separa akan kelihatan dalam lingkungan bayangan penumbra Bulan yang lebih luas meliputi Afrika Selatan, Madagascar, Australia kecuali Tasmania, India Selatan, Asia Tenggara dan Indonesia.
Di Malaysia, kita dapat melihat cahaya Matahari terlindung oleh Bulan sehingga mencapai liputan maksimum sehingga 82.6% dan di sesetengah kawasan ia berlaku sejurus sebelum Matahari terbenam. Kita akan berpeluang untuk menyaksikan Gerhana Matahari Separa dari jam 4:30 p.m. hingga 7:00 p.m. sebelum Matahari terbenam.
Di Malaysia, kita dapat melihat cahaya Matahari terlindung oleh Bulan sehingga mencapai liputan maksimum sehingga 82.6% dan di sesetengah kawasan ia berlaku sejurus sebelum Matahari terbenam. Kita akan berpeluang untuk menyaksikan Gerhana Matahari Separa dari jam 4:30 p.m. hingga 7:00 p.m. sebelum Matahari terbenam.
Secara amnya, Gerhana Matahari akan berlaku ketika fasa bulan baru dan pada masa yang sama Bulan melintasi laluannya di antara Matahari dan Bumi supaya Matahari tertutup sebahagian atau keseluruhannya. Rakyat Malaysia akan berpeluang menyaksikan Gerhana Matahari Separa pada kira-kira jam 4:30 p.m. apabila Bulan mula menyentuh cakera Matahari. Keadaan ini dikenali sebagai “sentuhan pertama” iaitu permulaan Gerhana Matahari Separa. Kebanyakan pemerhati tidak berupaya mengesan sentuhan gerhana pada masa ini disebabkan Matahari yang terlalu terang. Gerhana hanya akan dapat dilihat apabila Bulan menutupi Matahari secara perlahan membentuk sabit sehingga kegelapan maksimum tercapai pada jam kira‐kira 5:50 p.m.. Pada akhir sentuhan kira‐kira jam 6:55 p.m., bayangan Bulan mula hilang secara perlahan sebelum Matahari terbenam.
Rakyat di Semenanjung Malaysia akan berpeluang menyaksikan Gerhana Matahari Separa daripada sentuhan pertama hingga sentuhan akhir manakala di Sabah dan Sarawak hanya berpeluang menyaksikan gerhana daripada sentuhan pertama hingga pertengahan sahaja memandangkan waktu Matahari terbenam yang berbeza mengikut lokasi.
Jadual 1: Keadaan Gerhana Matahari Separa di Malaysia
1 Alor Setar- mula 16:36:51 pertengahan 17:53:32 tamat 18:59:57 liputan 53.4%
2 Bahau - mula 16:31:41 pertengahan 17:50:42 tamat 18:58:50 liputan 65.7%
3 Bandar Sri Aman - mula 16:35:25 pertengahan 17:50:39 tamat 18:56:14* liputan 82.6%
4 Batu Pahat- mula 16:30:14 pertengahan 17:49:45 tamat 18:58:15 liputan 69.3 %
5 Beaufort -mula 16:43:05 pertengahan 17:54:22 tamat 18:57:12* liputan 76.6%
6 Bidor- 16:33:23 - 17:51:46 - 18:59:25 - 60.4
7 Bintulu - 16:39:02 - 17:52:36 - 18:57:02*- 79.5
8 Georgetown - 16:35:38 - 17:52:57 - 18:59:49 - 55.3
9 Ipoh - 16:34:11 - 17:52:12- 18:59:35 - 58.6
10 Johor Bahru - 16:30:13 - 17:49:34 - 18:57:58 - 71.5
11 Kajang - 16:31:33 - 17:50:42 - 18:58:54 - 64.3
12 Kangar - 16:37:24 - 17:53:48 - 19:00:00 - 52.3
13 Kerteh - 16:35:32 - 17:52:46- 18:59:38 - 62.6
14 Klang - 16:31:23 - 17:50:39 - 18:58:55 - 63.6
15 Kluang - 16:30:55 - 17:50:06 - 18:58:21 - 69.3
16 Kota Bahru- 16:37:52 - 17:54:03 - 19:00:09 -56.3
17 Kota Belud - 16:44:33 - 17:55:05 - 18:57:22* - 74.6
18 Kota Kinabalu - 16:43:57 - 17:54:48 - 18:57:20* - 75.3
19 Kuah - 16:36:59 - 17:53:35 - 18:59:55 - 52.0
20 Kuala Kangsar - 16:34:27 - 17:52:20 - 18:59:38 - 58.0
21 Kuala Lumpur - 16:31:32 - 17:50:42 - 18:58:55 - 64.1
22 Kuala Pilah - 16:31:24 17:50:34 18:58:47 - 65.7
23 Kuala Terengganu - 16:36:51 - 17:53:30 -18:59:56 - 59.8
24 Kuantan - 16:34:09 - 17:52:00 -18:59:19 -64.4
25 Kuching 16:35:07 17:50:52 18:56:48* 80.6
26 Kudat - 16:45:21 - 17:55:25 - 18:57:24* - 73.5
27 Kulim - 16:35:27 - 17:52:51 - 18:59:47 - 55.7
28 Labuan - 16:42:47 - 17:54:20 - 18:57:22* - 76.3
29 Lahad Datu - 16:43:36 - 17:53:47 - 18:55:52* - 80.4
30 Lumut - 16:33:11 - 17:51:41 - 18:59:24 - 59.0
31 Maran - 16:33:22 - 17:51:38 - 18:59:13 - 64.2
32 Melaka - 16:30:23 - 17:49:58 - 18:58:29 - 67.2
33 Miri - 16:41:05 - 17:53:40 - 18:57:23* - 77.4
34 Muar - 16:30:21 - 17:49:53 - 18:58:23 - 68.1
35 Petaling Jaya - 16:31:38 - 17:50:46 - 18:58:57 - 63.8
36 Port Dickson 16:30:39 - 17:50:11 - 18:58:39 - 65.6
37 Sandakan - 16:44:28 - 17:54:27 - 18:56:23* - 77.9
38 Segamat - 16:31:23 - 17:50:28 - 18:58:39 - 67.2
39 Seremban - 16:31:08 - 17:50:27 - 18:58:46 - 65.2
40 Shah Alam - 16:31:30 - 17:50:42 - 18:58:56 - 63.6
41 Sibu - 16:37:09 - 17:51:44 - 18:56:52* - 80.4
42 Sungai Petani - 16:36:00 - 17:53:08 - 18:59:52 - 54.8
43 Taiping - 16:34:29 - 17:52:22 - 18:59:38 - 57.5
44 Tapah - 16:33:30 - 17:51:50 - 18:59:26 - 60.1
45 Tawau - 16:42:32 - 17:53:13 - 18:55:38* - 81.9
46 Telok Anson - 16:32:59 - 17:51:33 - 18:59:20 - 60.3
2 Bahau - mula 16:31:41 pertengahan 17:50:42 tamat 18:58:50 liputan 65.7%
3 Bandar Sri Aman - mula 16:35:25 pertengahan 17:50:39 tamat 18:56:14* liputan 82.6%
4 Batu Pahat- mula 16:30:14 pertengahan 17:49:45 tamat 18:58:15 liputan 69.3 %
5 Beaufort -mula 16:43:05 pertengahan 17:54:22 tamat 18:57:12* liputan 76.6%
6 Bidor- 16:33:23 - 17:51:46 - 18:59:25 - 60.4
7 Bintulu - 16:39:02 - 17:52:36 - 18:57:02*- 79.5
8 Georgetown - 16:35:38 - 17:52:57 - 18:59:49 - 55.3
9 Ipoh - 16:34:11 - 17:52:12- 18:59:35 - 58.6
10 Johor Bahru - 16:30:13 - 17:49:34 - 18:57:58 - 71.5
11 Kajang - 16:31:33 - 17:50:42 - 18:58:54 - 64.3
12 Kangar - 16:37:24 - 17:53:48 - 19:00:00 - 52.3
13 Kerteh - 16:35:32 - 17:52:46- 18:59:38 - 62.6
14 Klang - 16:31:23 - 17:50:39 - 18:58:55 - 63.6
15 Kluang - 16:30:55 - 17:50:06 - 18:58:21 - 69.3
16 Kota Bahru- 16:37:52 - 17:54:03 - 19:00:09 -56.3
17 Kota Belud - 16:44:33 - 17:55:05 - 18:57:22* - 74.6
18 Kota Kinabalu - 16:43:57 - 17:54:48 - 18:57:20* - 75.3
19 Kuah - 16:36:59 - 17:53:35 - 18:59:55 - 52.0
20 Kuala Kangsar - 16:34:27 - 17:52:20 - 18:59:38 - 58.0
21 Kuala Lumpur - 16:31:32 - 17:50:42 - 18:58:55 - 64.1
22 Kuala Pilah - 16:31:24 17:50:34 18:58:47 - 65.7
23 Kuala Terengganu - 16:36:51 - 17:53:30 -18:59:56 - 59.8
24 Kuantan - 16:34:09 - 17:52:00 -18:59:19 -64.4
25 Kuching 16:35:07 17:50:52 18:56:48* 80.6
26 Kudat - 16:45:21 - 17:55:25 - 18:57:24* - 73.5
27 Kulim - 16:35:27 - 17:52:51 - 18:59:47 - 55.7
28 Labuan - 16:42:47 - 17:54:20 - 18:57:22* - 76.3
29 Lahad Datu - 16:43:36 - 17:53:47 - 18:55:52* - 80.4
30 Lumut - 16:33:11 - 17:51:41 - 18:59:24 - 59.0
31 Maran - 16:33:22 - 17:51:38 - 18:59:13 - 64.2
32 Melaka - 16:30:23 - 17:49:58 - 18:58:29 - 67.2
33 Miri - 16:41:05 - 17:53:40 - 18:57:23* - 77.4
34 Muar - 16:30:21 - 17:49:53 - 18:58:23 - 68.1
35 Petaling Jaya - 16:31:38 - 17:50:46 - 18:58:57 - 63.8
36 Port Dickson 16:30:39 - 17:50:11 - 18:58:39 - 65.6
37 Sandakan - 16:44:28 - 17:54:27 - 18:56:23* - 77.9
38 Segamat - 16:31:23 - 17:50:28 - 18:58:39 - 67.2
39 Seremban - 16:31:08 - 17:50:27 - 18:58:46 - 65.2
40 Shah Alam - 16:31:30 - 17:50:42 - 18:58:56 - 63.6
41 Sibu - 16:37:09 - 17:51:44 - 18:56:52* - 80.4
42 Sungai Petani - 16:36:00 - 17:53:08 - 18:59:52 - 54.8
43 Taiping - 16:34:29 - 17:52:22 - 18:59:38 - 57.5
44 Tapah - 16:33:30 - 17:51:50 - 18:59:26 - 60.1
45 Tawau - 16:42:32 - 17:53:13 - 18:55:38* - 81.9
46 Telok Anson - 16:32:59 - 17:51:33 - 18:59:20 - 60.3
MAKLUMAN:
Sehubungan dengan itu Masjid Negara akan mengadakan Solat Sunat Gerhana Matahari seperti berikut: (lihat : http://www.masjidnegara.gov.my/ )
TARIKH: 26 JANUARI 2009 BER. 29 MUHARRAM 1430 HIJRAH
MASA: SELEPAS SOLAT ASAR
TEMPAT: DEWAN SOLAT UTAMA, MASJID NEGARA
ANDA BOLEH MEMBACA INFO LANJUT MENGENAI PERISTIWA GERHANA MATAHARI YANG AKAN BERLAKU INI
-------------------------------------------------------
HUKUM SOLAT GERHANA
Definasi Kusuf dan Khusuf
Kusuf dari segi bahasa bermaksud terlindungnya cahaya matahari samada terlindungnya itu dalam bentuk juzu'nya atau keseluruhannya. Khusuf pula mutlak digunakan untuk lindungan cahaya bulan secara juzu' atau pun keseluruhannya.
Ada juga ulama' yang berpendapat sebaliknya dan ramai ulama' yang menyatakan bahawa kedua-dua kalimah itu boleh digunakan untuk kedua-duanya sekali samada gerhana bulan atau pun matahari.
Hukumnya
Hukumnya adalah sunat muakkadah atau pun sunat yang digalakkan sebagaimana difahami daripada hadis yang diriwayatkan oleh imam Muslim yang bermakna :
Hukumnya adalah sunat muakkadah atau pun sunat yang digalakkan sebagaimana difahami daripada hadis yang diriwayatkan oleh imam Muslim yang bermakna :
Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua tanda daripada tanda-tanda (kebesaran) Allah tidak berlaku gerhana pada kedua-duanya kerana kematiaan seseorang dan tidak pula kerana kelahirannya. Maka apabila kamu melihat perkara itu maka sembahyanglah dan berdoalah sehingga kembali terang(hilang gerhana) apa dengan kamu.
Hadis ini keluar daripada mulut Rasulullah s.a.w pada hari kematian anak lelakinya Ibrahim di mana ramai orang mendakwa bahawa kematian Ibrahim inilah yang menyebabkan matahari bersedih sehingga berlakunya gerhana.Mengikut kepercayaan mereka ketika jahiliah di mana apabila berlakunya gerhana matahari atau pun bulan maka mereka beranggapan bahawa berlakunya sesuatu gerhana disebabkan kematian seseorang yang besar dan mulia. Rasulullah s.a.w telah menyangkal kefahaman karut ini lalu bersabda sebagaimana tersebut. Begitulah juga dengan kebanyakan kita hari ini yang mana mereka bukan bersegera untuk solat gerhana apabila berlakunya sesuatu gerhana tetapi sebaliknya mencari sesuatu untuk memukul pangkal-pangkal pokok buahan supaya berbuah lebat. Perkara ini jika melibatkan kepercayaan yang berlawan dengan kekuasaan Allah dalam membuat sesuatu boleh membawa kepada syirik.
Ulama telah bersepakat tentang hukum sunat muakkad bagi melaksanakan solat sunat gerhana. Hukum sunatnya adalah sama dengan hukum solat dua hari raya. Solat sunat gerhana pula hanya dilakukan di tempat berlakunya gerhana. Jika saudara kita di satu tempat seperti Afrika Utara mengetahui ramalan akan berlakunya gerhana matahari separuh pada 29 Safar 1428, tetapi gerhana tersebut tidak berlaku d Malaysia, maka umat Islam di Malaysia tidak disunatkan untuk melakukan solat gerhana.
Dalil Pensyariatan
Hukum solat sunat gerhana adalah berdasarkan dalil dari:
(1) Surah Fussilat, ayat 37,
لاَ تَسْجُدُواْ لِلشَّمْسِ وَلاَ لِلْقَمَرِ وَٱسْجُدُواْ لِلَّهِ ٱلَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Maksudnya “Janganlah kamu sujud kepada matahari dan jangan pula sujud kepada bulan, dan sebaliknya hendaklah kamu sujud kepada Allah”.
(2) Hadis riwayat Imam Muslim yang maksudnya;
“Sesungguhnya kedua-dua matahari dan bulan adalah daripada tanda-tanda kekuasaan Allah, tidak berlaku gerhana kerana kematian atau kerana hidupnya seseorang, apabila kalian menyaksikan fenomena gerhana tersebut maka solatlah dan berdoalah”
Menurut Imam Ibrahim al-Baijuri, antara hikmah berlakunya fenomena gerhana ialah sebagai peringatan kepada golongan penyembah matahari dan bulan bahawa kedua-dua matahari dan bulan adalah makhluk yang tunduk dan patuh pada kekuasaan Allah. Jika kedua-duanya adalah tuhan sebagaimana dakwaan mereka, nescaya akan menjaga dirinya daripada kekurangan, lalu mengapakah cahayanya boleh hilang seketika?
Perbezaan Antara Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari
1) Gerhana Bulan
Biasanya berlaku pada pertengahan bulan hijri.
Berlaku pada waktu malam.
Disunatkan membaca al-Fatihah dan surah secara kuat (jahar).
2) Gerhana Matahari
Biasanya berlaku pada akhir bulan hijri.
Berlaku pada waktu siang.
Disunatkan membaca al-Fatihah dan surah secara perlahan (khafiyy).
Tatacara Sebelum Melaksanakan Solat Sunat Gerhana
1.Sunat mandi terlebih dahulu.
2.Tidak disunatkan memotong kuku atau bercukur kerana waktu yang sempit.
3.Sunat juga memakai pakaian yang biasa (pakaian harian), bukan pakaian yang cantik-cantik seperti solat sunat istisqa’ (minta hujan).
2.Tidak disunatkan memotong kuku atau bercukur kerana waktu yang sempit.
3.Sunat juga memakai pakaian yang biasa (pakaian harian), bukan pakaian yang cantik-cantik seperti solat sunat istisqa’ (minta hujan).
Waktu Disunatkan Solat Sunat Gerhana
Waktunya bermula ketika berlakunya gerhana dan berakhir dengan hilangnya gerhana tersebut dan keadaan menjadi seperti sedia kala. Begitu juga tidak diharuskan menambah ruku’ menjadi tiga bagi satu rakaat sekalipun gerhana berlaku panjang, atau memendekkan ruku’ menjadi satu bagi satu rakaat sekalipun gerhana sudah berlalu. Jika gerhana berlalu dan hilang sedang kita masih dalam keadaan bersolat maka dikira sah. Jika gerhana berlaku pada waktu yang ditegah padanya kita bersembahyang, maka dengan sebab gerhana kita disunatkan bersembahyang dan makruh pula meninggalkannya jika kita melihat fenomena gerhana. Ini adalah pendapat di sisi mazhab kita.
Beberapa Peringatan
1. Tidak perlu azan dan iqamah untuk memanggil jemaah menunaikan solat gerhana tetapi cukup dengan sekadar ucapan : ( الصِّلاَةُ جَامِعَةً )
2. Sunat menyaringkan suara pada bacaan Fatihah dan surah ketika solat sunat gerhana bulan. Bagi solat sunat gerhana matahari pula disunatkan memperlahankan suara pada bacaan Fatihah dan surah.
3. Disunatkan mandi untuk solat gerhana, seperti hendak solat Jumaat.
4. Sunat menyampaikan khutbah (dua khutbah seperti khutbah Jumaat) selepas solat sunat gerhana walaupun gerhana sudah hilang.
5. Sunat menyampaikan khutbah (seperti khutbah hari raya tetapi tidak disunatkan bertakbir 9 atau 7 kali berturutan pada mukaddimah khutbah).
6. Isi khutbah hendaklah menyuruh para jemaah agar bertaubat daripada maksiat, bersedekah, berbuat kebajikan, banyak berdoa, beristighfar dan berzikir, memerdekakan hamba, berpuasa, mengingatkan manusia supaya tidak lalai, jangan leka dengan dunia dan sebagainya.
7. Jika dilakukan berseorangan atau jemaah hanya daripada kalangan wanita, maka tidak perlu khutbah (tetapi harus memberi tazkirah kepada jemaah wanita).
2. Sunat menyaringkan suara pada bacaan Fatihah dan surah ketika solat sunat gerhana bulan. Bagi solat sunat gerhana matahari pula disunatkan memperlahankan suara pada bacaan Fatihah dan surah.
3. Disunatkan mandi untuk solat gerhana, seperti hendak solat Jumaat.
4. Sunat menyampaikan khutbah (dua khutbah seperti khutbah Jumaat) selepas solat sunat gerhana walaupun gerhana sudah hilang.
5. Sunat menyampaikan khutbah (seperti khutbah hari raya tetapi tidak disunatkan bertakbir 9 atau 7 kali berturutan pada mukaddimah khutbah).
6. Isi khutbah hendaklah menyuruh para jemaah agar bertaubat daripada maksiat, bersedekah, berbuat kebajikan, banyak berdoa, beristighfar dan berzikir, memerdekakan hamba, berpuasa, mengingatkan manusia supaya tidak lalai, jangan leka dengan dunia dan sebagainya.
7. Jika dilakukan berseorangan atau jemaah hanya daripada kalangan wanita, maka tidak perlu khutbah (tetapi harus memberi tazkirah kepada jemaah wanita).
PANDUAN RINGKAS SOLAT GERHANA & KHUTBAHNYA
Lafaz Niat Solat Sunat Gerhana Bulan
أُصَلِّى سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَينِ للهِ تَعَالَى
Ertinya : “ Sahaja aku solat sunat gerhana bulan dua rakaat kerana Allah Taala.”
Lafaz Niat Solat Sunat Gerhana Matahari
أُصَلِّى سُنَّةَ الْكُسُوفِ رَكْعَتَينِ للهِ تَعَالَى
Ertinya : “ Sahaja aku solat sunat gerhana matahari dua rakaat kerana Allah Taala.”
Cara & Bilangan Rakaat
Terdapat 3 cara melaksanakan solat sunat gerhana iaitu;
Terdapat 3 cara melaksanakan solat sunat gerhana iaitu;
1) Yang terlebih sempurna ialah dilakukan 2 rakaat dengan setiap rakaat 2 ruku’ dan 2 qiyam yang dipanjangkan bacaan surah dan tasbihnya pada kedua-dua rakaat (Kesimpulannya: jumlah ruku’, qiyam dan sujud adalah sebanyak 4 kali dalam dua rakaat solat sunat gerhana).
Ini adalah cara yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. bersama para sahabatnya dan melibatkan masa yang amat panjang. Kadar panjang bacaan surah ialah surah al-Baqarah (286 ayat) dalam qiyam pertama, sirah Aali Imran (200 ayat) dalam qiyam kedua, surah al-Nisa’ (176 ayat) dalam qiyam ketiga, dan surah al-Ma’idah (120 ayat) dalam qiyam keempat). Kadar panjang tasbih ialah sekadar bacaan 100 ayat dalam ruku’ dan sujud pertama, sekadar bacaan 90 ayat dalam ruku’ dan sujud kedua, sekadar bacaan 70 ayat dalam ruku’ dan sujud ketiga, dan sekadar bacaan 50 ayat dalam ruku’ dan sujud keempat.
2) Yang lebih sempurna dilakukan 2 rakaat dengan 2 kali ruku’ dan 2 kali qiyam, dengan tidak dipanjangkan bacaan pada kedua-dua rakaat. Ini adalah cara yang sederhana dan tidak memakan masa yang lama.
3) Sekurang-kurangnya 2 rakaat seperti solat sunat biasa. Ini adalah cara dan bilangan rakaat yang paling minimum dan melibatkan tempoh yang singkat.
Huraian Cara Kedua (Sederhana Panjang)
Berikut adalah huraian cara solat gerhana dalam tempoh yang sederhana iaitu sekitar 30-40 minit berdasarkan pengalaman menunaikan solat gerhana bulan pada hari Selasa 15 Syaaban 1428 bersamaan 28 Ogos 2007 lalu. Turut dicadangkan bacaan surah-surah pilihan daripada juzuk ke-30 yang lebih dikenali di kalangan masyarakat kita dengan ’ayat-ayat lazim’.
Berikut adalah huraian cara solat gerhana dalam tempoh yang sederhana iaitu sekitar 30-40 minit berdasarkan pengalaman menunaikan solat gerhana bulan pada hari Selasa 15 Syaaban 1428 bersamaan 28 Ogos 2007 lalu. Turut dicadangkan bacaan surah-surah pilihan daripada juzuk ke-30 yang lebih dikenali di kalangan masyarakat kita dengan ’ayat-ayat lazim’.
(Rakaat Pertama)
1. Takbiratul Ihram.
2. Membaca doa iftitah.
3. Membaca Isti’azah. (أَعُوْذُ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ)
4. Membaca surah al-Fatihah.
5. Membaca surah dalam qiyam pertama. Dicadangkan membaca surah surah al-Baqarah (ayat 1-25) atau surah al-A’laa (19 ayat).
6. Ruku’ (pertama) dan membaca tasbih (100 kali tasbih).
7. Iktidal dan qiyam kedua, membaca surah al-Fatihah dan surah. Dicadangkan membaca surah al-Baqarah (ayat 26-48) atau surah al-Ghaasyiyah (26 ayat).
8. Ruku’ (kedua) dengan membaca tasbih (90 kali tasbih).
9. Iktidal.
10. Sujud (pertama) dan membaca tasbih (100 kali tasbih).
11. Duduk antara 2 sujud (sunat dipanjangkan tempohnya).
12. Sujud (kedua) dan membaca tasbih (90 kali tasbih).
13. Berdiri ke rakaat kedua.
2. Membaca doa iftitah.
3. Membaca Isti’azah. (أَعُوْذُ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ)
4. Membaca surah al-Fatihah.
5. Membaca surah dalam qiyam pertama. Dicadangkan membaca surah surah al-Baqarah (ayat 1-25) atau surah al-A’laa (19 ayat).
6. Ruku’ (pertama) dan membaca tasbih (100 kali tasbih).
7. Iktidal dan qiyam kedua, membaca surah al-Fatihah dan surah. Dicadangkan membaca surah al-Baqarah (ayat 26-48) atau surah al-Ghaasyiyah (26 ayat).
8. Ruku’ (kedua) dengan membaca tasbih (90 kali tasbih).
9. Iktidal.
10. Sujud (pertama) dan membaca tasbih (100 kali tasbih).
11. Duduk antara 2 sujud (sunat dipanjangkan tempohnya).
12. Sujud (kedua) dan membaca tasbih (90 kali tasbih).
13. Berdiri ke rakaat kedua.
(Rakaat Kedua)
1. Qiyam ketiga dan membaca surah al-Fatihah.
2. Membaca surah. Dicadangkan membaca surah al-Baqarah (ayat 49-61) atau surah al-Syams (15 ayat).
3. Ruku’ (ketiga) dan membaca tasbih (70 kali tasbih).
4. Iktidal dan qiyam keempat, membaca surah al-Fatihah dan membaca surah. Dicadangkan membaca surah al-Baqarah (ayat 62-74) atau surah al-Zalzalah (8 ayat).
5. Ruku’ (keempat) dengan membaca tasbih (50 kali tasbih).
6. Iktidal.
7. Sujud (ketiga) dan membaca tasbih (70 kali tasbih).
8. Duduk antara 2 sujud (sunat dipanjangkan tempohnya).
9. Sujud (keempat) dan membaca tasbih (50 kali tasbih).
10. Membaca tasyahhud akhir.
11. Memberi salam & imam bangun menyampaikan dua khutbah
2. Membaca surah. Dicadangkan membaca surah al-Baqarah (ayat 49-61) atau surah al-Syams (15 ayat).
3. Ruku’ (ketiga) dan membaca tasbih (70 kali tasbih).
4. Iktidal dan qiyam keempat, membaca surah al-Fatihah dan membaca surah. Dicadangkan membaca surah al-Baqarah (ayat 62-74) atau surah al-Zalzalah (8 ayat).
5. Ruku’ (keempat) dengan membaca tasbih (50 kali tasbih).
6. Iktidal.
7. Sujud (ketiga) dan membaca tasbih (70 kali tasbih).
8. Duduk antara 2 sujud (sunat dipanjangkan tempohnya).
9. Sujud (keempat) dan membaca tasbih (50 kali tasbih).
10. Membaca tasyahhud akhir.
11. Memberi salam & imam bangun menyampaikan dua khutbah
Rujukan:
Ustaz Hj. Nurazmallail bin Hj. Marni,
Pusat Pengajian Islam & Pembangunan Sosial,
Universiti Teknologi Malaysia, Skudai, Johor.
Read more...